Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta
didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pendidikan formal merupakan
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur
pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal paling banyak
terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman
Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di
semua gereja.
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya
kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga
dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara
sadar dan bertanggung jawab.
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada
kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan
menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta
didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Bentuknya: sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah
menengah kejuruan ini memiliki berbagai macam spesialisasi keahlian tertentu.
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi
seorang profesional. oke
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan
tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan
program sarjana (strata 1).
Pendidikan keagamaan merupakan
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman
terhadap ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan
untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki
kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan
sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan
dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).
Jenis ilmu
|
Mata pelajaran
|
Jenjang (kelas)
|
|||||||||||||||||||
#
|
Nama
|
#
|
Nama
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||||||||||||
1
|
Ilmu Pendidikan
|
1
|
Agama
|
2
|
|||||||||||||||||
2
|
Kewarganegaraan
|
||||||||||||||||||||
3
|
Jasmani dan Kesehatan
|
||||||||||||||||||||
4
|
Teknologi Informatika dan Komunikasi
|
||||||||||||||||||||
2
|
Ilmu Bahasa (dan
Sastra)
|
1
|
Bahasa Indonesia
|
6
|
4
|
||||||||||||||||
2
|
Bahasa Inggris
|
2
|
|||||||||||||||||||
3
|
Bahasa Daerah
|
2
|
|||||||||||||||||||
4
|
Bahasa Asing
|
||||||||||||||||||||
3
|
Ilmu Alam
|
1
|
Matematika
|
6
|
4
|
6
|
2
|
||||||||||||||
2
|
Fisika
|
3
|
n/a
|
||||||||||||||||||
3
|
Biologi
|
3
|
2
|
3
|
n/a
|
||||||||||||||||
4
|
Kimia
|
n/a
|
3
|
6
|
n/a
|
||||||||||||||||
4
|
Ilmu Sosial
|
1
|
Sejarah
|
2
|
1
|
3
|
|||||||||||||||
2
|
Geografi
|
2
|
3
|
n/a
|
7
|
||||||||||||||||
3
|
Ekonomi
|
||||||||||||||||||||
4
|
Sosiologi
|
n/a
|
2
|
n/a
|
3
|
||||||||||||||||
5
|
Ilmu Seni (dan Budaya)
|
1
|
Seni Musik
|
1
|
n/a
|
||||||||||||||||
2
|
Seni Rupa
|
||||||||||||||||||||
3
|
Seni Keterampilan
|
||||||||||||||||||||
4
|
Seni Tari
|
||||||||||||||||||||
Total jam mata
pelajaran
|
42
|
||||||||||||||||||||
Jumlah mata pelajaran
|
13
|
16
|
13
|
||||||||||||||||||
Keterangan
·
Mata pelajaran Fisika dan Biologi tingkat
jenjang sekolah dasar dan menengah pertama digabungkan menjadi Ilmu Pengetahuan
Alam.
·
Mata pelajaran Ekonomi dan Geografi
tingkat jenjang sekolah dasar dan menengah pertama digabungkan menjadi Ilmu
Pengetahuan Sosial.
·
Mata pelajaran Seni Rupa, Seni Musik, Seni
Keterampilan dan Seni Tari tingkat jenjang sekolah dasar dan menengah pertama
digabungkan menjadi Seni Budaya dan Keterampilan (dahulu Kerajinan Tangan dan
Kesenian).
Jenis ilmu
|
Mata pelajaran
|
Jenjang (kelas)
|
|||||||||||||||||
#
|
Nama
|
#
|
Nama
|
SD [1]
|
SMP [2]
|
SMA [3]
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
||||||||
1
|
Ilmu Pendidikan
|
1
|
Agama
|
4
|
3
|
2
|
|||||||||||||
2
|
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
6
|
2
|
||||||||||||||||
3
|
Jasmani dan Kesehatan
|
4
|
2
|
||||||||||||||||
4
|
Prakarya
|
n/a
|
2
|
||||||||||||||||
2
|
Ilmu Bahasa (dan
Sastra)
|
1
|
Bahasa Indonesia
|
6
|
4
|
||||||||||||||
2
|
Bahasa Inggris
|
n/a
|
4
|
||||||||||||||||
3
|
Ilmu Alam
|
1
|
Matematika
|
6
|
4
|
||||||||||||||
2
|
Fisika
|
n/a
|
1.5
|
2
|
n/a
|
||||||||||||||
3
|
Biologi
|
n/a
|
1.5
|
2
|
n/a
|
||||||||||||||
4
|
Ilmu Sosial
|
1
|
Sejarah
|
n/a
|
1
|
2
|
|||||||||||||
2
|
Geografi
|
n/a
|
1
|
n/a
|
|||||||||||||||
3
|
Ekonomi
|
n/a
|
1
|
n/a
|
|||||||||||||||
5
|
Ilmu Seni (dan Budaya)
|
1
|
Seni Musik
|
1
|
|||||||||||||||
2
|
Seni Rupa
|
1
|
|||||||||||||||||
3
|
Seni Keterampilan
|
1
|
n/a
|
||||||||||||||||
4
|
Seni Tari
|
1
|
n/a
|
||||||||||||||||
6
|
N/A
|
1
|
Peminatan Akademik
|
n/a
|
2
|
||||||||||||||
2
|
Kelompok Peminatan
|
n/a
|
16
|
||||||||||||||||
Total jam mata
pelajaran
|
30
|
36
|
42
|
||||||||||||||||
Jumlah mata pelajaran
|
6
|
8
|
10
|
14
|
|||||||||||||||
Kelompok Peminatan
#
|
Ilmu Alam
|
Ilmu Sosial
|
Ilmu Bahasa dan Sastra
|
Total jam
|
1
|
Matematika
|
Sejarah
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
2
|
Fisika
|
Geografi
|
Bahasa Inggris
|
4
|
3
|
Biologi
|
Ekonomi
|
Bahasa Daerah
|
4
|
4
|
Kimia
|
Sosiologi
|
Bahasa Asing
|
4
|
Sebagian besar sekolah di Indonesia memulai tahun
pelajarannya pada bulan Juli. Satu tahun pelajaran dibagi ke dalam dua
semester. Semester ganjil dimulai dari Juli sampai dengan Desember dan semester
genap dari Januari sampai dengan Juni.
Jenjang
|
Lama waktu (menit) per
mata pelajaran
|
Prasekolah
|
35
|
Sekolah dasar
|
40
|
Sekolah menengah
|
45
|
Sekolah tinggi
|
50
|
Dari kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak
Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal. Dari
usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka memasuki taman kanak-kanak. Pendidikan ini
tidak wajib bagi warga negara Indonesia, tujuan pokoknya adalah untuk
mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar. Dari 49.000 taman kanak-kanak
yang ada di Indonesia, 99,35% diselenggarakan oleh pihak swasta[4]. Periode taman
kanak-kanak biasanya dibagi ke dalam "Kelas A" (atau Nol Kecil) dan
"Kelas B" (atau Nol Besar), masing-masing untuk periode satu tahun.
Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah
dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan
pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga negara Indonesia berdasarkan
konstitusi nasional. Tidak seperti taman kanak-kanak yang sebagian besar di
antaranya diselenggarakan pihak swasta, justru sebagian besar sekolah dasar
diselenggarakan oleh sekolah-sekolah umum yang disediakan oleh negara (disebut
"sekolah dasar negeri" atau "madrasah ibtidaiyah negeri"),
terhitung 93% dari seluruh sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang ada di
Indonesia[5]. Sama halnya dengan
sistem pendidikan di Amerika Serikat dan Australia, para siswa harus belajar
selama enam tahun untuk menyelesaikan tahapan ini. Beberapa sekolah memberikan
program pembelajaran yang dipercepat, di mana para siswa yang berkinerja bagus
dapat menuntaskan sekolah dasar selama lima tahun saja.
Sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah
(MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia. Setelah tamat dari
SD/MI, para siswa dapat memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga tahun
pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para siswa dapat
meneruskan pendidikan mereka ke sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah
kejuruan (SMK), atau madrasah aliyah (MA).
Sebuah sekolah menengah
atas negeri di Jakarta
Di Indonesia, pada tingkatan ini
terdapat tiga jenis sekolah, yaitu sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah (MA). Siswa SMA
dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, sedangkan siswa SMK
dipersiapkan untuk dapat langsung memasuki dunia kerja tanpa melanjutkan ke
tahapan pendidikan selanjutnya. Madrasah aliyah pada dasarnya sama dengan
sekolah menengah atas, tetapi porsi kurikulum keagamaannya (dalam hal ini Islam) lebih besar dibandingkan dengan sekolah
menengah atas.
Jumlah sekolah menengah atas di Indonesia sedikit
lebih kecil dari 9.000 buah[6].
Setelah tamat dari sekolah menengah atas atau madrasah
aliyah, para siswa dapat memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi di
Indonesia dibagi ke dalam dua kategori: yakni negeri dan swasta. Kedua-duanya
dipandu oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat beberapa jenis lembaga
pendidikan tinggi; misalnya universitas, sekolah tinggi, institut, akademi, dan politeknik.
Ada beberapa tingkatan gelar yang dapat diraih di
pendidikan tinggi, yaitu Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3(S3).
Jenis tingkatan
|
Gelar
|
D3
|
Ahli Madya
|
D4
|
Sarjana
|
S1
|
Sarjana
|
S2
|
Magister
|
S3
|
Doktor
|
0 komentar:
Posting Komentar