TETAP JAYA

Update guru SDN Dengok II

Sabtu, 19 Oktober 2013

TEMBANG MACAPAT SINOM ANGGITANIPUN KI RONGGO WARSITO

WONG ALIM -ALIM PULASAN
NJABA PUTIH NJERO KUNING
NGULAMA MANGSAH MAKSIAT
MADAT MADON MINUM MAIN
KAJI KAJI AMBANTING
DULBAN KETHU PUTIH MAMPRUNG
WADON NIR WADONIRA
PRABAWENG SALAKA RUKMI
KABEH KABEH MUNG MARONO TINGALIRA.

MAKSUDIPUN :  ( BASA INDONESIA )

Banyak orang yang tampaknya alim,tetapi hanyalah semu belaka.
Di luar tampak baik,tetapi dalamnya tidak.
Banyak ulama berbuat maksiat.
Mengerjakan madat,main perempuan,minum dan berjudi.
Para haji melemparkan songkok hajinya.
Orang wanita hilang kewanitaannya,karena terkena pengaruh harta benda.
Semuanya saja waktu itu hanya harta benda lah yang menjadi tujuan.

Jumat, 11 Oktober 2013

Sejarah pendidikan

Sejarah
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia-Belanda (cikal bakal Indonesia), meskipun terbatas bagi kalangan tertentu yang terbatas. Sistem yang mereka perkenalkan secara kasar sama saja dengan struktur yang ada sekarang, dengan tingkatan sebagai berikut:
·         Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar bagi orang Eropa
·         Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi
·         Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama
·         Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas
Sejak tahun 1930-an, Belanda memperkenalkan pendidikan formal terbatas bagi hampir semua provinsi di Hindia Belanda.
Jenjang
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. o
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diplomasarjanamagisterdoktor, dan spesialis yang diselenggarakan olehperguruan tinggi.

Kelas
Usia
Taman kanak-kanak
Kelompok bermain
4
Kelompok A
5
Kelompok B
6
Sekolah dasar
Kelas 1
7
Kelas 2
8
Kelas 3
9
Kelas 4
10
Kelas 5
11
Kelas 6
12
Sekolah menengah pertama
Kelas 7
13
Kelas 8
14
Kelas 9
15
Sekolah menengah atas/kejuruan
Kelas 10
16
Kelas 11
17
Kelas 12
18
Akademi/Institut/Politeknik/Sekolah tinggi/Universitas
Sarjana
berbagai usia (selama kurang lebih 4 tahun)
Magister
berbagai usia (selama kurang lebih 2 tahun)
Doktor
berbagai usia (selama kurang lebih 2 tahun)

Minggu, 06 Oktober 2013

Jalur pendidikan

Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja.
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
Jenis
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah kejuruan ini memiliki berbagai macam spesialisasi keahlian tertentu.
Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional. oke
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan khusus[sun
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).
Kurikulum[sunting]
Jenis ilmu
Mata pelajaran
Jenjang (kelas)
#
Nama
#
Nama
SD
SMP
SMA




1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 (IPA)
12 (IPA)
11 (IPS)
12 (IPS)
1
Ilmu Pendidikan
1
Agama
2




2
Kewarganegaraan




3
Jasmani dan Kesehatan




4
Teknologi Informatika dan Komunikasi




2
Ilmu Bahasa (dan Sastra)
1
Bahasa Indonesia
6
4




2
Bahasa Inggris
2




3
Bahasa Daerah
2




4
Bahasa Asing




3
Ilmu Alam
1
Matematika
6
4
6
2




2
Fisika
3
n/a




3
Biologi
3
2
3
n/a




4
Kimia
n/a
3
6
n/a




4
Ilmu Sosial
1
Sejarah
2
1
3




2
Geografi
2
3
n/a
7




3
Ekonomi




4
Sosiologi
n/a
2
n/a
3




5
Ilmu Seni (dan Budaya)
1
Seni Musik
1
n/a




2
Seni Rupa




3
Seni Keterampilan




4
Seni Tari




Total jam mata pelajaran
42




Jumlah mata pelajaran
13
16
13


























Keterangan
·         Mata pelajaran Fisika dan Biologi tingkat jenjang sekolah dasar dan menengah pertama digabungkan menjadi Ilmu Pengetahuan Alam.
·         Mata pelajaran Ekonomi dan Geografi tingkat jenjang sekolah dasar dan menengah pertama digabungkan menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial.
·         Mata pelajaran Seni Rupa, Seni Musik, Seni Keterampilan dan Seni Tari tingkat jenjang sekolah dasar dan menengah pertama digabungkan menjadi Seni Budaya dan Keterampilan (dahulu Kerajinan Tangan dan Kesenian).
Kurikulum 2013[sunting]
Jenis ilmu
Mata pelajaran
Jenjang (kelas)
#
Nama
#
Nama
SD [1]
SMP [2]
SMA [3]






1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Ilmu Pendidikan
1
Agama
4
3
2




2
Pancasila dan Kewarganegaraan
6
2




3
Jasmani dan Kesehatan
4
2




4
Prakarya
n/a
2




2
Ilmu Bahasa (dan Sastra)
1
Bahasa Indonesia
6
4




2
Bahasa Inggris
n/a
4




3
Ilmu Alam
1
Matematika
6
4




2
Fisika
n/a
1.5
2
n/a




3
Biologi
n/a
1.5
2
n/a




4
Ilmu Sosial
1
Sejarah
n/a
1
2




2
Geografi
n/a
1
n/a




3
Ekonomi
n/a
1
n/a




5
Ilmu Seni (dan Budaya)
1
Seni Musik
1




2
Seni Rupa
1




3
Seni Keterampilan
1
n/a




4
Seni Tari
1
n/a




6
N/A
1
Peminatan Akademik
n/a
2




2
Kelompok Peminatan
n/a
16




Total jam mata pelajaran
30
36
42




Jumlah mata pelajaran
6
8
10
14
























Kelompok Peminatan
#
Ilmu Alam
Ilmu Sosial
Ilmu Bahasa dan Sastra
Total jam
1
Matematika
Sejarah
Bahasa Indonesia
4
2
Fisika
Geografi
Bahasa Inggris
4
3
Biologi
Ekonomi
Bahasa Daerah
4
4
Kimia
Sosiologi
Bahasa Asing
4
Waktu belajar[sunting]
Sebagian besar sekolah di Indonesia memulai tahun pelajarannya pada bulan Juli. Satu tahun pelajaran dibagi ke dalam dua semester. Semester ganjil dimulai dari Juli sampai dengan Desember dan semester genap dari Januari sampai dengan Juni.
Jenjang
Lama waktu (menit) per mata pelajaran
Prasekolah
35
Sekolah dasar
40
Sekolah menengah
45
Sekolah tinggi
50
Tingkat[sunting]
Prasekolah[sunting]
Dari kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal. Dari usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka memasuki taman kanak-kanak. Pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia, tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar. Dari 49.000 taman kanak-kanak yang ada di Indonesia, 99,35% diselenggarakan oleh pihak swasta[4]. Periode taman kanak-kanak biasanya dibagi ke dalam "Kelas A" (atau Nol Kecil) dan "Kelas B" (atau Nol Besar), masing-masing untuk periode satu tahun.
Sekolah dasar[sunting]
Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga negara Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Tidak seperti taman kanak-kanak yang sebagian besar di antaranya diselenggarakan pihak swasta, justru sebagian besar sekolah dasar diselenggarakan oleh sekolah-sekolah umum yang disediakan oleh negara (disebut "sekolah dasar negeri" atau "madrasah ibtidaiyah negeri"), terhitung 93% dari seluruh sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang ada di Indonesia[5]. Sama halnya dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat dan Australia, para siswa harus belajar selama enam tahun untuk menyelesaikan tahapan ini. Beberapa sekolah memberikan program pembelajaran yang dipercepat, di mana para siswa yang berkinerja bagus dapat menuntaskan sekolah dasar selama lima tahun saja.
Sekolah menengah pertama[sunting]
Sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia. Setelah tamat dari SD/MI, para siswa dapat memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga tahun pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para siswa dapat meneruskan pendidikan mereka ke sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), atau madrasah aliyah (MA).
Sekolah menengah atas[sunting]
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a9/SMUN_54_Jakarta.jpg/220px-SMUN_54_Jakarta.jpg
Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf17/skins/common/images/magnify-clip.png
Sebuah sekolah menengah atas negeri di Jakarta
Di Indonesia, pada tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah (MA). Siswa SMA dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, sedangkan siswa SMK dipersiapkan untuk dapat langsung memasuki dunia kerja tanpa melanjutkan ke tahapan pendidikan selanjutnya. Madrasah aliyah pada dasarnya sama dengan sekolah menengah atas, tetapi porsi kurikulum keagamaannya (dalam hal ini Islam) lebih besar dibandingkan dengan sekolah menengah atas.
Jumlah sekolah menengah atas di Indonesia sedikit lebih kecil dari 9.000 buah[6].
Pendidikan tinggi[sunting]
Setelah tamat dari sekolah menengah atas atau madrasah aliyah, para siswa dapat memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dibagi ke dalam dua kategori: yakni negeri dan swasta. Kedua-duanya dipandu oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan tinggi; misalnya universitassekolah tinggiinstitutakademi, dan politeknik.
Ada beberapa tingkatan gelar yang dapat diraih di pendidikan tinggi, yaitu Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3(S3).
Jenis tingkatan
Gelar
D3
Ahli Madya
D4
Sarjana
S1
Sarjana
S2
Magister
S3
Doktor